Hubungan antara Sistem Informasi dengan Ilmu Budaya Dasar

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Disusun :
Nurul Anggraeni Shinta Ilahi (14109406)

Universitas Gunadarma

Dosen
Harry Mufrizon

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat rizki serta rahmat-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik materiil maupun moril. Serta terima kasih kepada dosen selaku pembimbing atas selesainya karya ilmiah ini. Dan juga tak lupa teman-teman yang membantu mendukung selama proses penyelesaiannya.

Tulisan ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Tema yang diambil adalah hubungan antara Sistem Informasi dengan Ilmu Budaya Dasar. Sistem informasi merupakan jurusan yang diambil oleh penulis, oleh sebab itu dari tulisan ini dapat dilihat bagaimana hubungan antara IBD dengan jurusan Sistem Informasi yang saya ambil ini.

Dalam pengerjaannya penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam tulisan ini. Oleh sebab itu kritik dan yang dapat membangun sangat diharapkan guna memperbaiki agar tulisan ini bisa lebih bermanfaat lagi nantinya.

Demikianlah, mudah-mudahan karya tulis ini berguna dan dapat di manfaatkan sebaik-baiknya,atas kerja sama dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

BabI Pendahuluan

1.1 Latar Belakang masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

Bab II

2.1 Landasan teori

Bab III

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Sumber data

3.3 Teknik Analisis Data

Bab IVPembahasan

4.1 Pengertian sistem informasi dan ilmu budaya dasar

4.2 Manusia Dan Informasi

4.3 Pentingnya dan dampak dari sebuah informasi

4.4 Informasi dapat merubah nilai-nilai yang ada didalam masyarakat

Bab V Pentup

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kesehariannya manusia tidak dapat terlepas informasi-informasi yang ada disekitarnya. Mengapa demikian? Karena manusia memiliki panca indera yang berfungsi menerima setiap informasi bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Tak bisa dipungkiri bahwa setiap input yang masuk kedalam panca indera kita dapat menjadi sebuah informasi, entah itu menjadi informasi yang bermanfaat ataupun tidak. Dan bila manusia itu sendiri merasa bahwa informasi itu sangat penting bagi dirinnya maka akan timbul perasaan keingintahuan dan penasaran untuk mendapatkan informasi tersebut sebanyak-banyaknya.

Manusia pun akan selalu semakin berkembang bila ia mampu mendapatkan informasi yang sebanyak mungkin ia dapatkan. Selanjutnya informasi yang telah didapat tadi oleh manusia tersebut pada akhirnya bisa merubah cara berfikir, pergaulan, wawasan, kebiasaan, dan bisa merubah pandangan dari niai-nilai yang telah berlaku di masyarakat sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian sistem informasi dan ilmu budaya dasar.
2. Manusia dan Informasi.
3. Pentingnya dan dampak dari sebuah informasi.
4. Informasi dapat merubah nilai-nilai yang ada didalam masyarakat.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah mengkaji seberapa eratnya hubungan antara sistem informasi dengan mata kuliah ilmu budaya dasar ditinjau dari dampak sebuah informasi bisa merubah kebiasaan dari nilai-nilai yang telah ada dimasyarakat sejak dahulu.

Pada kenyataannya dimasyarakat telah banyak beredar kasus-kasus peristiwa yang terjadi akibat dampak negatif dari sebuah perkembangan teknologi terutama dibidang informasi. Hal ini menjadi salah satu tanggung jawab seorang professional yang terjun langsung dalam pembangunan sebuah sistem informasi.

BAB II

LANDASAN TEORI

Seiring perkembangan zaman kebutuhan akan adanya informasi yang akurat, cepat, dan update semakin meningkat. Semakin banyak seseorang menginginkan informasi maka ia semakin banyak menyerap waktu dan tenaga untuk mendapatkannya. Misalkan seorang pelajar ingin mencari informasi mengenai tokoh-tokoh para pejuang bangsa, maka ia biasanya harus mencari diperpustakaan, atau mencari gambar-gambarnya lalu dbuatlah seperti kliping. Sebuah perusahaan harus mencari-cari arsip file HRD untuk melihat nama karyawannya yang telah bekerja selama lebih dari 5 tahun. Para pelaku bisnis harus mendatangi daerah yang jauh untuk melakukan transaksi (melihat barang yang dipesan atau sebaliknya). Para pemimpin perusahaan harus berpindah-pindah untuk mendapatkan informasi dari setiap kantor cabangnya. Yang itu semua memerlukan waktu dan tenaga ekstra dalam menjalaninya. Padahal tuntutan waktu dan tenaga sangat berharga bila manusia itu sendiri sadar akan hal tersebut.

Kemajuan manusia dibidang teknologi begitu cepat dan terus berkembang, hal ini guna memenuhi kebutuhan akan manusia yang begitu pesat dari waktu ke waktu. Kebutuhan akan informasi yang sedemikian pentingnya tadi menjadikan teknologi dibidang informasi didesak harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka dibangunlah sebuah sistem informasi dimana semua informasi dapat dikelola dan diakses dengan cepat sesuai permintaan atau kebutuhan manusia itu sendiri. Dengan adanya pegembangan teknologi ini semua informasi menjadi hal yang begitu cepat untuk didapatkan tanpa adanya batas ruang dan waktu. Namun perlu diperhatikan dampak negatif dari teknologi tersebut karena sebuah informasi yang diterima begitu saja bisa merubah kepribadian seorang manusia.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penulisan ini saya menggunakan jenis penelitian yang korelatif, dimana setiap data-data yang ada saya hubungkan menjadi satu kesatuan informasi yang utuh. Selanjutnya bisa dijadikan sebuah bahan untuk membuat tulisan ini.

3.2 Sumber data

Data yang saya ambil berdasarkan teori-teori maupun pengertian dari berbagai macam sumber dibidangnya masing-masing.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang saya lakukan yaitu, mengumpulkan data – data yang saya butuhkan dari masing – masing kedua ilmu tersebut. Setelah itu, saya hubungkan menjadi satu kesatuan yang utuh.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian sistem informasi dan ilmu budaya dasar.

Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari dua buah kata, yakni sistem dan informasi. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry FithGerald: “ Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, dan memiliki suatu nilai yang bermanfaat. Bila keduanya digabungkan maka Sistem Informasi berarti suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

Secara awam masyarakat mengenal sistem informasi berupa software yang ditunjang dengan adanya sebuah komputer (hardware). Fungsi dari sistem informasi adalah untuk mengolah, menyimpan, mempublikasikan (menyebarkan) sebuah informasi. Dengan adanya sistem informasi ini informasi dapat dikelola dan diakses dengan cepat serta akurat. Ini memudahkan seseorang untuk mendapatkan informasi secara efisien karena dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu. Sehingga manusia dapat menggunakan waktu dan tenaganya untuk melakukan aktivitas lainnya yang lebih dari sebelumnya.

Ilmu Budaya Dasar

Merupakan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan dengan adanya ilmu dasar ini diharapkan manusia akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.

Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahamidan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

3.2 Manusia dan informasi.

Dalam kesehariannya manusia tidak dapat terlepas informasi-informasi yang ada disekitarnya. Mengapa demikian? Karena manusia memiliki panca indera yang berfungsi menerima setiap informasi bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Tak bisa dipungkiri bahwa setiap input yang masuk kedalam panca indera kita dapat menjadi sebuah informasi, entah itu menjadi informasi yang bermanfaat ataupun tidak. Dan bila manusia itu sendiri merasa bahwa informasi itu sangat penting bagi dirinnya maka akan timbul perasaan keingintahuan dan penasaran untuk mendapatkan informasi tersebut sebanyak-banyaknya.

Banyak sekali cara untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi manusia. Misalkan didalam sebuah keluarga, seorang Ayah membaca Koran di pagi hari untuk mendapatkan informasi berita atau peristiwa kejadian yang telah terjadi, melihat harga penjualan suatu barang, mencari informasi lowongan pekerjaan. Sang Ibu membaca majalah atau tabloid untuk mendapatkan informasi bagaimana cara mengurus si buah hati yang masih bayi, mendapatkan resep-resep makanan yang bervariasi, serta tips-tips menjaga rumah tangga yang harmoni. Begitupun sang anak yang mendapatkan informasi dari tayangan televisi, teman bermainnya, buku-buku cerita maupun pelajaran, serta internet yang sekarang sudah dapat diakses dibanyak tempat.

Selain manusia membutuhkan informasi bagi dirinya, manusia sebagai makhluk sosial perlu memberikan informasi pula bagi orang lain. Memberikan informasi kepada orang lain diperlukan karena manusia saling terkait antara yang satu dengannya lainnya dalam rangka saling memenuhi kebutuhannya masing-masing.

Banyak sekali media untuk dapat memberikan informasi tersebut baik kepada individu / perseorangan (misalkan dengan surat, telephone, sms, fax, e-mail) serta kelompok atau masyarakat luas (misalkan dengan memasangkan iklan atau pengumuman melalui banner di jalan-jalan, televisi, penerbitan buku-buku, dll). Sehingga banyak sekali cara-cara yang variatif dan menarik dalam memberikan informasi agar orang lain mau untuk menggali lebih dalam informasi yang diberikan tersebut.

3.3 Pentingnya dan dampak dari sebuah informasi.

Peningkatan kemampuan manusia dalam mendapatkan, menyebarkan, serta mengolah informasi berdampak sistemik terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Dari segi waktu yang tersisa banyak akibat pengelolaan informasi yang sangat cepat, manusia dapat menggunakannya untuk mencari informasi yang lainnya atau melakukan aktifitas yang bermanfaat. Manusia pun akan semakin berkembang karena ia mendapatkan informasi yang sebanyak mungkin ia dapatkan. Selanjutnya manusia akan berubah cara berfikirnya, bisa menjadi lebih realistis, mudah beradaptasi, mampu melihat keadaan lingkungan disekitarnya, serta cara pandang wawasan yang lebih luas. Selanjutnya manusia akan terus mengembangkan potensi yang ada pada dirinya tersebut untuk kehidupan yang lebih baik lagi.

Namun disisi lainnya manusia bisa terjebak dengan dimudahkannya dalam mendapatkan informasi yang ia inginkan. Manusia akan merasa terlena sehingga tanpa sadar berjalan dalam kelalaiannya sendiri. Selain itu informasi yang bersifat negatif pun bila tidak difilter dan langsung diterima begitu saja maka akan menyebabkan berdampak buruk bagi seseorang. Informasi tersebut akan merubah cara pandang, gaya hidup, pergaulan, serta kebiasaan yang berbeda dan dianggap aneh bagi orang lain disekitarnya karena bisa jadi berbenturan norma-norma atau nilai-nilai yang ada dimasyarakat.

Informasi-informasi yang terlalu banyaknya akan masuk dan terlalu mudah diakses ini akan mampu merubah kepribadian seseorang. Dalam kehidupan nyata dimasyarakat remajalah yang akan sangat mudah terpengaruh atas informasi yang masuk kepadanya. Alasannya klasik yakni karena remaja dianggap sebagai seseorang yang masih mencari jati dirinya. Bila informasi yang diterima berdampak positif hal ini tentu menjadi harapan dari penemuan dan pengembangan dari sebuah teknologi, namun bila sebaliknya akan sangat merugikan sekali akibatnya. Remaja akan kehilangan jati diri yang telah tertanam dari para leluhurnya. Bila setiap remaja seperti demikian maka sebuah generasi akan kehilangan jati diri bangsanya masing-masing. Walaupun perlu waktu yang panjang untuk melihat hal tersebut, namun dampak ini telah terlihat bahkan mulai dominan di dalam masyarakat.

3.4 Informasi dapat merubah nilai-nilai yang ada didalam masyarakat.

Sebuah nilai-nilai kehidupan masyarakat yang telah lama tertanam didalam sebuah masyarakat merupakan warisan turun-temurun dari para leluhurnya. Sebagai contoh masyarakat Indonesia sejak dahulu nenek moyangnya telah terkenal dengan budaya bangsa yang agak ketimur-timuran, Hal ini tercermin dari cara berpakaian yang tertutup dan rapi, tutur kata yang santun, ramah tamah, serta memiliki semangat untuk bergotong-royong.

Seiring berjalannya kemajuan teknologi dalam mengembangkan informasi yang mudah diakses dari banyaknya macam media, secara perlahan-lahan berbagai informasi yang begitu derasnya tak tertampung masuk kedalam masyarakat Indonesia, sehingga merubah paradigma berfikir dan menggeser nilai-nilai yang ada dengan tren atau kebiasaan orang diluar masyarakat Indonesia.

Nilai-nilai tadi berubah menjadi budaya yang biasa dibilang dengan budaya kebarat-baratan. Perlahan tapi pasti kebiasaan dan semangat-semangat yang dahulu mulai berubah. Dahulu seorang wanita akan malu bila berpakaian yang terlalu terbuka auratnya, serba ketat dan mini. Namun pandangan tersebut berubah, bila sekarang dengan sedikit ledekan atau cibiran seorang wanita akan malu bila ia terlihat mengenakan pakaian yang rapi, sopan dan serba tertutup.

Ini merupakan salah satu contoh dari sebuah indikator bagaimana informasi mampu menggeser serta merubah nilai-nilai yang telah lama tertanam di sebuah mayarakat. Tentunya ini merupakan dampak negatif. Mungkin salah satu solusinya adalah bagaimana masyarakat mampu untuk memilah-milah informasi-informasi yang mereka terima tanpa begitu saja.

Perlu diperhatikan kembali bahwa didalam sebuah masyarakat generasi mudalah yang sangat rentan terkena dampak negatif ini. Kebiasaan-kebiasaan yang dianggap “negatif” karena diluar nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat itu, bila telah terbiasa dilakukan semenjak dini akan menjadi sulit untuk dikembalikan lagi. Dan berdampak kepada generasi selanjutnya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Informasi merupakan elemen dari kehidupan manusia yang saling terkait satu sama lainnya. Manusia berinteraksi kepada yang lain untuk dapat saling bertukar informasi. Banyak hal yang dapat terjadi dari proses sebuah informasi tersebut. Maka perlu adanya pengelolaan yang baik dalam hal ini merupakan fungsi dari sistem informasi. Namun dalam pelaksannanya seorang professional dibidang tersebut perlu melihat dampak dari sebuah sistem yang mereka buat. Karenanya tidak bisa diabaikan hal ini karena hanya mementingkan sesuatu keinginan akan sebuah ambisi saja.

Maka dari itu terjadi hubungan yang sangat erat antara sistem informasi dengan ilmu budaya dasar. Yakni agar mereka yang professional dibidang informasi mampu melihat mengenai masalah-masalah manusia dan budaya. Memperluas wawasan mereka dalam menyesuaikan dengan lingkungannya, peka terhadap lingkungan budaya serta kritis terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kemanusiaan dan budaya.

4.2 Saran

Dengan adanya mata kuliah ilmu budaya dasar ini diharapkan para mahasiswa dapat memahami pentingnya mengetahui kebudayaan kita. baiknya kita mempelajari sedikit demi sedikit tentang kebudayaan sekitar terutama kebudayaan bangsa sendiri. Karna ilmu budaya sangat berhubungan dalam berbagai aspek temasuk bidang system informasi.

Plurk